PENDAHULUAN
Udang vannamei adalah hewan laut yang
sangat besar manfaatnya selain dapat di konsumsi udang juga mengandung protein
yang tinggi untuk kebutuhan tubuh manusia.
Untuk jenis udang vannamei hanya terdapat di perairan Amerika,sedangkan
di Indonesia
hanya membudidayakannya.Untuk budidaya pembesarannya itu sendiri perlu
dilakukan langkah-langkah sbb:
1. Persiapan
alat dan bahan
Alat: - Serok
besar
- Pompa Air
- Waring
-
Pralon besar (6”)
- Tong
-
Cangkul
-
Termometer
- Pisau
/ Sabit
-
Refragtometer
-
Ember/baskom
- gayung
- Spiral
Bahan: -
Tambak
. - Sumber Air laut
-
Sumber Air tawar
. -
Benur
-
Pupuk.
-
Obat/kapur
. -
Plastik
- Pakan karka
2. Persiapan wadah
Persiapan wadah disini meliputi persiapan tambak yang
memerlukan
langkah-langkah sebagai berikut:
·
Pengolahan lahan :disiapkan mulai awal sebelum usaha
ini dijalankan dengan mulai dari saluran
air(inlet,outlet) sampai dengan pembalikan tanah agar tanah yang mengandung bakteri
dapat kembali subur oleh panas matahari langsung.
·
Pemupukan:Pemupukan berfungsi untuk menyuburan lahan
agar plankton dapat tumbuh berkembang sebagai pakan alami benur untuk kecepatan
pertumbuhan benur, bisa menggunakan pupuk UREA, KNO,EDTA,NPK.
·
Pengapuran:perlu pengapuran untuk pembasmian
kuman/bakteri dan juga untuk pengendalian PH(keasaman air)
·
Pengisian Air:Pengisian air dapat dilakukan dengan
menyedot langung dengan pompa air/sejenisnya disertai penyaringan air
menggunakan waring dsb.
·
Pengendapan Air: Kurang lebih minimal 2 hari air
diendapkan agar tidak manjadikan depresi pada benur.
3. Penebaran Benih
Penebaran benih dilakukan setelah
persiapan wadah selesai dengan cara:
·
Pertama kantong dimasukkan kedalam tambak untuk
penyesuaian suhu air dengan suhu pada kantong benur.
·
Buka kantong benur dan masuki air sedikit sekitar 20%
lalu diamkan beberapa saat untuk penyesuaian salinitas air
·
Biarkan kantong terisi air tambak sedikit demi sedikit
sampai iar dalam kantong terisi penuh dan biarkan benur dalam kantong berjalan
keluar sendiri secara alami.
·
Ambil kantong benur dari tambak dan pastikan benur
tidak ada yang tersisa/menempel pada kantong
4. Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan secara
continue dan pengecekan berkala.Adapun termasuk pemeliharaan antara lain:
·
Pemberian pakan: Pemberian pakan dilakukan 4jam sekali
setelah 2minggu selesai penebaran benih.
·
Dosis Pakan: Dosis pakan disesuaikan dengan berat
benur ±30% dari berat benur x jumlah tebar.
·
Sirkulasi Air: Sirkulasi air dilakukan miksimal
1minggu sekali sebanyak 10% dari jumlah volume air.
·
Pengapuran dan pemupukan: Pengapuran dilakukan setelah
pengecekan PH air jika PH air meningkat melebihi 7,8 dengan dosis 30ppm,dan
pemupukan dilakukan jika kualitas air mulai menurun saetelah pengecekan.
·
Bio Scurity/Keamanan:Keamanan ada 2 jenis yaitu
internal dan eksternal.
Internal:adalah keamanan yang dilakukan jika ada bahaya dari dalam tambak itu sendiri,misalnya:bakteri,penyakit,kuman dan hewan liar pemangsa benur.
Eksternal:adalah keamanan dari ancaman luar tambak,misalnya:pencurian,peracunan(tuba).dll.
Internal:adalah keamanan yang dilakukan jika ada bahaya dari dalam tambak itu sendiri,misalnya:bakteri,penyakit,kuman dan hewan liar pemangsa benur.
Eksternal:adalah keamanan dari ancaman luar tambak,misalnya:pencurian,peracunan(tuba).dll.
5. Pemanenan
Pemanenan biasa dilakukan setelah benur/udang sudah
mencapai ukuran Konsumsi sekitar size
80-100ekor/kg atau bisa juga tergantung konsumen /pembeli.
Langkah – langkah pemanenan antara
lain:
·
Pengurangan air:Pertama air dikurangi dengan mesin
pompa atau saluran outlet dibuka tapi dikondisikan keadaan benur tetap pada
tambak jangan sampai bocor saluran outletnya atau waringnya.
·
Penyeseran Benur: Menunggu air dikurangi sampai
habis sambil dilakukan penyeseran benur
dimulai dari atas atau yang keadaan air nya paling tinggi agar benur berenang
mendekati saluran outlet biar cepat dalam pemanenan.
·
Packing: Packing dapat dilakukan dengan menggunakan
ember besar /tong yang tertutup dan
sediakan juga esbatu untuk dimasukkan kedalam tong bersamaan dengan udang hasil
panen agar udang masih tetap segar untuk dijual pada konsumen.
·
Pengeringan: Pengeringan dilakukan setelah air pada tambak
benar2 habis setelah pemanenan selama ± 1minggu.dilanjutkan roling awal
persiapan lagi.
RAB
Analisis
1. SR(survivel Rate/perkiraan hidup)
: 70%
……../kg Rp……
2. RC/Ratio
: SR………. = ……..%
B.Produksi
3. Laba kotor : H.Penjualan – B.Produksi
4. Gaji karyawan : 25% laba kotor
5. Laba bersih : Laba kotor-Gaji karyawan
6. Rentabilitas : Keuntungan x100%
B.Operasional